
Blora – Dilansir dari radarbojonegoro, transfer Dana Bagi Hasil (DBH) Migas untuk Blora hingga awal Oktober ini baru terealisasi Rp 110 Miliar. Diperkirakan perolehan DHB tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Ada beberapa hal yang mempengaruhi penurunan DBH tersebut, salah satunya lifting migas yang turun.
PLT Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Blora Susi Widyorini mengungkapkan, sebanyak Rp 110 Miliar perolehan DBH migas tahun ini telah masuk ke kas daerah. Semuanya telah tersalurkan untuk pembangunan. Jumlah tersebut kalkulasi mulai Januari hingga awal Oktober.
“Pencairannya tidak pasti, tapi rata-rata biasanya cair tiap tiga bulanan,” ungkapnya.
Widyorini mengatakan, nilai dana bagi hasil tersebut masih terus berjalan dan bertambah. Masih ada waktu tiga bulan hingga tahun ini berakhir. Akan tetapi, kemungkinan perolehan dana bagi hasil tahun ini tidak sampai di angka Rp 160 Miliar seperti tahun lalu.

“Kalau Rp 160 miliar kayaknya tidak, anggarannya harus saya lihat lagi,” jelasnya.
Pihaknya bakal memperkirakan lagi perolehan dana bagi hasil untuk pemkab Blora hingga akhir tahun ini.
“Kira-kira masuk lagi berapa, ini saya baru akan mengumpulkan teman-teman untuk membahas itu,” katanya.
Ada bebepara faktor yang mempengaruhi perolehan dana bagi hasil migas tersebut. Selain harga minyak dunia, faktor realisasi produksi atau lifting migas tahun ini juga mempengaruhi besar kecilnya perolehan dana tersebut. Jika lifting turun juga berdampak pada perolehan DBH.
Meski telah mendapat DBH migas, Widyorini menegaskan bahwa pemkab masih terus mengupayakan persentase DBH untuk Blora bisa bertambah. Beberapa waktu lalu pihaknya juga mengikuti agenda audiensi dengan Kemendagri. Memberikan formula penghitungan DBH yang lebih adil. Sebab, Blora termasuk Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Blok Cepu. Namun persentase DBH-nya minim.
“Pemkab tetap perjuangkan perolehan DBH agar bisa naik,” ungkapnya.
Diharapkan untuk tahun-tahun berikutnya, Dana Bagi Hasil Migas untuk Kabupaten Blora bisa bertambah dan dapat tersalurkan sesuai aspek-aspek yang dibutuhkan masyarakat Blora.
Sumber Berita : Radar Bojonegoro




