
Blora – Tanah longsor terjadi lagi di Kabupaten Blora. Pada bulan Maret 2024 lalu, longsor terjadi di Desa Gadon, Kecamatan Cepu, yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo, dekat pemukiman warga. Kemarin, giliran Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban yang terkena longsor, Selasa (17/12/24).
Longsoran tersebut mirip dengan longsor di Desa Gadon. Pasalnya terjadi di area bantaran Sungai Bengawan Solo, dan dekat dengan pemukiman warga. Selain itu, faktor penyebab longsor pun karena tanah di area tersebut terkikis oleh derasnya arus sungai.
Akibat curah hujan yang tinggi di Blora dan kiriman air dari Karangnongko, mengakibatkan arus dan debit air di area tersebut meningkat.
Menurut operator data dan informasi BPBD Blora, Agung Triyono, ada kenaikan debit air di Karangnongko (Kradenan).
“Ketinggian air di Karangnongko saat ini mencapai ketinggian 27.95 meter, status siaga hijau,” ujar Agung menyampaikan laporannya, Selasa (17/12/24).
Dalam video yang beredar di media sosial, menggambarkan detik-detik terjadinya longsor di daerah tersebut.
Salah satu warga dalam video tersebut menyampaikan harapan bantuan dari Bupati Blora, Arief Rochman. Lantaran, dalam Pilkada Blora 2024 kemarin dia sudah memilih Arief Rochman untuk menjadi Bupati Blora periode 2024 – 2029.
“Pak sampean tak pilih lho pak. Iki piye pak? (Pak anda saya pilih lho pak. Ini bagaimana pak?),” katanya warga dalam video, Selasa (17/12/2024).
“Pak sopo? (Pak siapa?),” saut warga lain dalam video.
“Arief leh (Arief lah),” jawabnya.
Diharapkan Pemkab Blora segera memberikan respon atas kejadian longsor tersebut, agar tidak menimbulkan korban serta kerugian yang besar bagi warga sekitar.