
Blora – Tragedi menimpa acara Hari Jadi Kabupaten Blora ke-275 yang diadakan di Desa Karangrejo, Kecamatan Jati, Blora, Jawa Tengah. Panggung sholawatan yang menampilkan penampilan Gus Iqdam runtuh saat ribuan jamaah sedang mengikuti acara, Minggu (15/12/2024).
Beruntung, insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa. Pasalnya, saat kejadian atap panggung ambruk, Gus Iqdam belum naik ke atas panggung dan para personel hadrah yang tengah melantunkan sholawat berhasil menyelamatkan diri.
Sebelumnya hujan deras mengguyur lokasi acara sejak sore hari. Hal tersebut menjadi dugaan penyebab utama ambruknya atap panggung. Air hujan yang menggenang di atas atap kemungkinan melebihi daya tampung struktur panggung sehingga mengakibatkan runtuhan.
Menurut saksi mata, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat cuaca sedang gerimis.
“Kami sedang menikmati sholawatan, tiba-tiba panggung runtuh. Kami semua terkejut dan berusaha menyelamatkan diri,” kata salah satu saksi.
Tim penyelamat dan petugas keamanan segera bergerak untuk menyelamatkan korban dan memulihkan situasi. Jumlah korban dan kerusakan masih dalam proses penilaian.
Pihak panitia penyelenggara mengaku terkejut dengan kejadian ini. Mereka telah melakukan persiapan matang sebelumnya, namun faktor cuaca yang tidak terduga menjadi penyebab utama terjadinya insiden.
“Seandainya tidak ada kain penutup atap, mungkin bisa disogroki dari bawah. Namun karena air menumpuk tanpa disadari, akhirnya panggung patah dan roboh,” ujar Supriyo, salah seorang panitia acara.
Atas kejadian ini, pihak panitia memutuskan untuk membatalkan acara sholawatan tersebut. Ribuan jamaah yang telah hadir pun dengan tertib meninggalkan lokasi.
Saat ini, pihak panitia tengah melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti robohnya panggung.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi penyelenggara acara outdoor untuk selalu memperhatikan aspek keselamatan, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu. Pemilihan lokasi, konstruksi panggung, dan perencanaan yang matang menjadi kunci untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.