
Blora – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Blora menggelar debat perdana pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Gedung Graha Larasati, Senin (4/11/2024). Debat ini mengusung tema “Pembangunan Ekonomi yang Berkualitas untuk Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Blora”.
Mengutip dari laman kompas.com, debat kali ini menghadirkan kedua pasangan calon (paslon) yang duduk di atas panggung. Pasangan nomor urut 01, Arief Rohman-Sri Setyorini (ASRI) mengenakan baju berwarna putih, sementara pasangan nomor urut 02, Abu Nafi-Andika Adikrishna Gunarjo (ABDI), tampil dengan pakaian batik.
Salah satu isu yang mencuat dalam debat adalah pembangunan Bandara Ngloram, yang semoga dapat memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata di Blora. Arief Rohman menjelaskan, kebijakan untuk mengembangkan potensi ekonomi, sosial, budaya, dan pariwisata demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Blora.
“Tentunya kita berterima kasih kepada Pak Jokowi yang sudah banyak sekali membantu Kabupaten Blora dalam hal akses, salah satunya lewat Bandara Ngloram,” kata Arief.
Bandara Ngloram sebagai bandara yang mangkrak

Ia juga menambahkan bahwa terdapat stasiun kereta api dan terminal bus yang menjadi akses pintu gerbang menuju Blora. Arief berkomitmen untuk mengadakan berbagai event guna menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Kuncinya adalah kita harus sering mengadakan event skala lokal, nasional, atau internasional,” terangnya.
Kemudian Abu Nafi menanggapi pernyataan Arief Rohman, yang menilai Bandara Ngloram sebagai bandara yang mangkrak.
“Saya kadang berpikir, kemarin ketika awal dibuka sudah jalan tiba-tiba tutup lagi. Jadi, harapan saya, semoga Bandara Ngloram tidak menjadi sesuatu yang mangkrak lagi,” ujar Abu Nafi.
Menanggapi kritik tersebut, Arief Rohman, yang saat ini sedang cuti kampanye sebagai bupati, menjelaskan bahwa Bandara Ngloram telah melalui proses konsultasi dengan pemerintah pusat untuk diaktifkan kembali.
“Beberapa kali bandara ini bisa melayani penumpang dan diresmikan oleh presiden. Kendala yang ada adalah bandara ini merupakan aset pusat, dan dana pembangunannya sepenuhnya berasal dari kementerian pusat, jadi kita hanya menerima manfaat,” jelasnya.
Arief juga mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada investor yang berminat untuk membuka sekolah penerbangan di Bandara Ngloram.
“Informasi terbaru menunjukkan bahwa sudah ada pesawat yang ditempatkan di sana untuk mencetak anak-anak Blora menjadi penerbang,” tambahnya.
“Jadi ini soal kebijakan yang kita tunggu saja. Tidak sepenuhnya ini mangkrak, ini soal waktu saja, dan pemerintah akan mendukung untuk mengaktifkannya lagi,” imbuh Arief.
Sumber Berita : kompas.com