
Blora – SMK PGRI Cepu, yang pernah menjadi salah satu sekolah kejuruan unggulan di Kecamatan Cepu, kini berada dalam kondisi memprihatinkan. Dari jumlah siswa yang pernah membludak, kini hanya tersisa 38 murid aktif.
Saat tim CTN News mengunjungi lokasi pada Kamis (24/4/2025), kondisi fisik sekolah menunjukkan berbagai kerusakan. Plafon dan atap banyak yang jebol, beberapa bagian terbuka langsung ke langit-langit. Lantai retak, kasar, dan membahayakan aktivitas belajar.
Fasilitas kamar mandi pun tak terawat. Dinding kotor dan berlumut, cat mengelupas, pintu rusak, dan wastafel tidak dapat digunakan. Lingkungan sekolah terlihat suram dengan pencahayaan seadanya, dinding lembab, dan bekas kebocoran air.
Tri Sulstiowati, salah satu guru SMK PGRI Cepu, mengungkapkan keprihatinannya.
“Gedung kita banyak yang sudah rapuh. Plafon kelas banyak yang jebol. Tapi kondisi sekolah sangat terbatas karena murid tinggal 38,” ujarnya.
Padahal, sekolah ini memiliki tiga jurusan potensial: Bisnis dan Manajemen, Seni dan Pariwisata, serta Teknologi dan Rekayasa. Namun, fasilitas yang minim membuat minat calon siswa menurun.
“Harapan kami ada bantuan dari pemerintah. Agar sekolah ini bisa direnovasi dan kembali diminati,” tambah Tri.
Kondisi ini menjadi pengingat bahwa pendidikan kejuruan di daerah masih butuh perhatian serius. SMK PGRI Cepu bukan sekadar bangunan, melainkan tempat menyiapkan masa depan generasi muda. Jika tak segera ditangani, sekolah ini bisa kehilangan peran pentingnya di tengah masyarakat.









