
Bojonegoro – Pembangunan lampu lapangan di Desa Kuniran, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, menjadi perhatian utama warga setempat. Proyek ini, yang didanai dengan anggaran sebesar Rp 111.946.250,00 dari dana desa.
Dilansir dari (SKN ID), proyek tersebut seharusnya telah selesai berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) tahun anggaran 2023. Namun, hingga bulan Oktober 2024, proyek yang dinanti-nanti ini masih belum sepenuhnya terealisasi.
Hal ini membuat masyarakat semakin khawatir dan kecewa. Keterlambatan pengerjaan ini menjadi sumber berbagai keluhan dari warga yang mendambakan fasilitas umum yang memadai.
Kepala Desa Kuniran, Habiburrohman, menjelaskan bahwa semua peralatan dan material untuk pemasangan lampu sudah tersedia. Menurutnya, saat ini masalahnya terletak pada antrian, pemasangan meteran listrik yang di perlukan untuk mengoperasikan lampu.

Keterlambatan ini tidak hanya berdampak pada ketidaknyamanan warga, namun juga menimbulkan pertanyaan mengenai transparansi dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Warga mengharapkan adanya komunikasi yang lebih baik, antara pemerintah desa dan masyarakat agar dapat memahami proses dan situasi yang sedang berlangsung. Pentingnya transparansi dan komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat terkait proyek pembangunan.
Proyek pembangunan lampu lapangan ini seharusnya menjadi langkah positif untuk meningkatkan fasilitas publik dan keamanan di desa. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan kerja sama yang baik, antara pihak desa dan pihak terkait lainnya.
Selain itu, penting bagi pihak berwenang untuk memberikan informasi yang jelas dan teratur, mengenai perkembangan proyek.
Dengan adanya komunikasi yang efektif, diharapkan warga dapat lebih, memahami tantangan yang dihadapi dalam proses pembangunan dan dapat bersabar dalam menunggu realisasi proyek tersebut. sumber berita ( SKN ID)