
Blora – Pemkab Blora dan PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) terus bersinergi dalam meningkatkan produksi pangan melalui Farmer Engagement Program (FEP).
Mengutip lanam sindonews, program tersebut sangat efektif membantu petani meningkatan usaha taninya, yang tujuan utamanya mendukung program pemerintah meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora, Ngaliman menyampaikan semoga program tersebut dapat meningkat lagi. Hal tersebut bertujuan agar Blora dapat terfasilitasi dalam peningkatan usaha taninya
“Kami berharap kerja sama (dengan WPI) ini dapat terus ditingkatkan, baik dalam pembinaan maupun luas arealnya, sehingga lebih banyak petani Blora yang dapat terfasilitasi dalam peningkatan usaha taninya,” kata Ngaliman.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat Panen Raya Bersama Poktan dan Gapoktan di Kelurahan Tambakkromo, Cepu, Blora, Jumat (29/11/2024) lalu. Program tersebut bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Polri
Panen raya bersama tersebut merupakan kerja sama dengan Pemkab Blora, Polri, Kelompok Tani Saribakti Kelurahan Tambakkromo Cepu, WPI, dan Wilmar Chemical Indonesia (WCI) yang memproduksi Pupuk Mahkota.
Program FEP sejak akhir 2023 ini menunjukkan hasil positif. Pada lahan yang mengikuti rekomendasi budidaya FEP, produktivitas gabah kering panen (GKP) mencapai 10,5 ton per hektare, meningkat satu ton daripada dengan menggunakan metode tradisional.
Menurut Ngaliman, Pemkab Blora mengapresiasi program pendampingan tersebut karena memberi manfaat kepada petani dan sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.
“Sinergi yang baik antara Wilmar bersama Pemkab Blora dan Polri merupakan bentuk nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani,” tuturnya.
Presiden Direktur WPI Saronto mengatakan, keberhasilan kemitraan FEP tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Terutama pemerintah dan petani yang turut mempromosikan program tersebut. Pihaknya berharap luas lahan yang bergabung dalam FEP di Blora dapat meningkat dua kali lipat menjadi 800 hektare tahun depan.
“Panen perdana ini semoga menjadi awal dari panen-panen sukses berikutnya,” tuturnya.
Dia menambahkan, tujuan utama FEP adalah meningkatkan kesejahteraan petani padi melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian. Sejak tahun 2021, FEP telah mencakup lebih dari 20.000 hektare lahan di Jawa dan Sumatera.
Program ini terus berkembang dengan dukungan pemerintah daerah, petani, dan perusahaan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. “Kemitraan ini merupakan bukti dari keberhasilan kerjasama dari permintah, petani, dan perusahaan,” jelasnya.
Sumber Berita : Sindonews